At the end of July

Hobi
3 min readJul 30, 2023

--

Trigger Warning; PWP (Porn With Plot), Explicit Sexual Content, Explicit Languages, Dom!Gyuvin, Sub!Ricky, Gay/BXB Relationship, Sex With Consent, Anal Sex, Hand Job, Nipple play, Anal Fingering, Local Profanities, Slut Shaming, Mentioned Kink, Protected Sex, Blind Folded Ricky.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa hadiah-hadiah yang diberikan oleh para penggemar sewaktu fansign tidak akan disimpan langsung oleh anggota kelompok idola. Jika ada anggota yang memang menginginkan hadiah yang diberikan penggemar atau hanya memang ingin menghargai pemberian dengan cara menyimpan secara pribadi, maka barang-barang itu harus disortir dengan teliti.

Takut-takut jika ada kamera tersembunyi, recorder, atau hal lain yang bahkan bisa membahayakan sang idola. Zaman sekarang makin banyak orang nekat, orang tidak tahu diri yang padahal mereka cukup beruntung dan seharusnya bersikap waras. Tapi malah memilih untuk menjadi bajingan dengan menyelakai manusia lainnya dan berlindung dibalik kata cinta selamanya.

Sebagai seorang dari kelompok idola pendatang baru, Kim Gyuvin tentu menurut saja dengan hal itu. Dia tidak pernah membawa pulang secara langsung benda-benda yang di hadiahkan kepadanya dan membiarkan semuanya diletakkan di dalam box oleh para staff dan bodyguard.

Tapi di fansign hari ini, ada beberapa hadiah yang membuat jantungnya berdetak hebat karena Gyuvin begitu menyukainya. Hadiah itu bukan untuknya, tapi disitulah poinnya. Penutup mata berenda berbagai warna dengan pistol berbunga, serta sebuah mahkota bunga yang dibuat dengan apik begitu cantik saat mendarat di kepala Ricky Shen. Tapi yang begitu disukai Gyuvin adalah penutup mata berenda.

Penutup mata itu begitu cocok, sampai rasanya Gyuvin ingin melihat Ricky seperti itu saat bercinta dengannya. Gyuvin ingin melihat bagaimana mulut Ricky menganga tak kuasa dengan air mata yang menembus penutup mata. Pasti sangat seksi dan menggairahkan.

Gawat, sekarang dia masih ditengah-tengah fansign dan sepertinya ada yang membesar dibawah sana karena pikiran kotornya.

Lelaki yang diketahui paling jangkung di jebewon itu langsung menoleh ke belakang. Membelakangi para penggemar lalu mengambil seragam sekolah yang penggemarnya berikan untuknya. Ia memakai atasan seragam itu dengan cepat. Kemeja yang sepenuhnya keluar membuatnya cukup lega karena bulge miliknya tak terlalu terlihat.

Kim Ricky sialan. Dia bahkan mengklaim dalam batinnya.

Dengan jahil, Gyuvin mengambil satu lagi hadiah dari penggemarnya. Semacam terompet yang bisa keluar dan kedalam jika ditiup. Persis yang dia gunakan kemarin di fansign sebelumnya. Gyuvin jadi teringat bagaimana dia kemarin malam cekikikan saat meliat postingan dan respon penggemarnya di twitter tentang kejahilannya kepada para member. Tapi kali ini, target utamanya adalah Ricky.

Ah, tiap hari target utamanya pun selalu pria Shanghai yang beraksen Los Angeles itu sih.

“Gyuvin! Aku lagi mau foto..” Ricky protes kecil-kecilan saat ujung mainan Gyuvin mengenai lehernya. Dia kesal tapi terlihat lucu dimata Gyuvin. Tidak, salah. Bukan hanya lucu, tapi juga terlihat cantik.

Mungkin Kim Gyuvin memang kerap kali iseng dan kadang melontarkan tatap side eye untuk hiburan. Tapi dia tidak tidak bisa berbohong. Ricky betulan cantik. Cantik sekali sampai rasanya Gyuvin bisa menganga jauh lebih lama kalau saja tidak tersadar oleh riuhnya orang-orang disekelilingnya karena mencari perhatian kepadanya, kepada Ricky, juga kepada anggota lain.

Gyuvin yang tak mau terlihat gugup langsung cengengesan. Tersenyum kearah Ricky dan melihat respon yang lebih tua sangat memuaskan ego miliknya yang membara. Ia mengulangi keisengan itu sampai mainan tiup-tiupannya itu masuk ke dalam frame para fansite Ricky.

Ricky dengan mata tertutup serta atasan yang menerawang dibagian lengan sangat indah. Rasanya Gyuvin ingin menerjangnya sekarang juga. Tapi tentu dia harus menahan dengan tawa berlagak bodoh dan melakukan fanservicenya yang diatas rata-rata itu.

Tahan, Gyuvin. Masih bisa nanti.

“Kamu tuh tadi sange ya, vin?”

Gyuvin yang sedang minum di dekat pantry dorm jebewon langsung tersedak setelah mendengar ungkapan Seok Matthew yang tak disaring. Yang lebih tua tertawa, mengambil tangan Gyuvin dan memberikan suatu barang yang pemuda Kim nantikan daritadi. Sebuah penutup mata berenda berwarna hitam yang begitu kontras dengan kulit Ricky yang seputih susu.

“Aku dititipin sama staff, katanya ini hadiah dari zerose buat Ricky dan dia kepengen simpen.” Kata Matthew sambil duduk di salah satu kursi meja makan. “Tapi aku nggak percayalah, orang aku lihat sendiri how drooling you are over him yang kayak gitu.”

Gyuvin malu. Malu sekali sampai dia langsung mengantongi penutup mata itu, “thanks, kak.”

“Kalau mau main, jangan lupa pake pengaman. Jangan kasar-kasar~” Matthew berkata dengan nada penuh ledekan. “Mumpung tengah malem udah pada tidur. Kesempatan, vin.”

Astaga Seok Matthew, benar-benar.

“Diem deh kak, serius aku.” Gyuvin mengusap wajahnya yang kecil karena frustasi. “Duluan ya, mau masuk kamar.”

“Waduh mau ngapain tuh~”

“Ssst! Kak, serius diem.” Gyuvin melotot gemas dan meletakkan telunjuknya di bibirnya. Meninbulkan tawa kecil dari Matthew yang ia tinggalkan sambil masuk kamar.

Sekarang, bagaimana cara mengundang Ricky dalam permainan panas malam ini?

--

--

No responses yet